Poltekkes Kemenkes Pontianak Menggelar Workshop Pengembangan Metode Tracer Study
Tracer study merupakan salah satu metode penelusuran lulusan yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi perguruan tinggi, dan dapat digunakan dalam penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi. Kebermanfaatan yang sangat penting membuat Poltekkes Pontianak kembali memanage metode pelaksanaan tracer study agar lebih tersistem sehingga memudahkan dalam mengonsep rencana-rencana keberlanjutan kegiatan.
Mengawali giat tersebut, Poltekkes Pontianak menggagas pertemuan workshop tracer study di kampus C poltekkes Pontianak, yang bertempat di Jurusan Keperawatan Singkawang. Workshop dilakukan selama 3 hari yaitu 1 hingga 3 Desember 2021. Thema yang diusung adalah: “ Dengan Workshop Pengembangan Metode Tracer Study Kita Tingkatkan Kualitas Lulusan Poltekkes Kemenkes Pontianak”.
Kegiatan ini dimotori oleh Ibu Dr. Sunarsieh, M.Kes selaku Wakil Direktur III, Bapak Ir. Martinus Ginting, M.Kes selaku Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan, Bapak Desi, SKM, M.Gizi selaku Koordinator Kemahasiswaan dan Alumni dan Bapak Dahliansyah, SKM, M.Gizi selaku Koordinator Kerjasama dan Promosi. Kegiatan juga dihadiri oleh penanggung jawab kemahasiswaan semua jurusan serta kelompok dosen seminat Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Kegiatan diawali dengan acara pembukaan dengan mendengar masukan dan arahan dari Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak via zoom meeting. Sebagai awal arahan, beliau menaruh harapan besar pelaksanaan tracer study yang lebih tersistem dengan baik sehingga kebermanfaatan program lebih maksimal didapat. Hasil tracer dapat digunakan sebagai bahan dalam pengembangan institusi yang berkelanjutan untuk mendukung aspek/kriteria penilaian akreditasi baik akreditasi program studi maupun akreditasi institusi. Selain itu dengan tracer kita dapat memperoleh informasi dari alumni maupun user yang dapat digunakan untuk pengembangan institusi dan guna mengevaluasi relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia kerja. Selain itu sebagai bahan masukan bagi perbaikan kurikulum di setiap Program Studi, bahan pertimbangan guna meningkatkan kualitas calon lulusan hingga sebagai bahan untuk membangun jejaring/network dengan alumni. Melihat pentingnya kebermanfaatan tracer study, Direktur berharap pelaksanaan kegiatan dapat berjalan maksimal dan menghasilkan produk sesuai tujuan.
Workshop tracer study dilanjutkan dengan sosialisasi Pedoman Tracer Study dari BPPSDM yang disampaikan oleh Dr. Sunarsie h,M.Kes selaku Wakil Direktur III dan sosialisasi kuesioner tracer study oleh Bapak Desy,SKM, M.Gizi. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok terkait pengembangan pedoman turunan serta kuesioner tracer study lulusan dan user dengan memadukan beberapa sumber diantaranya pedoman BPPSDM dan kemenristekdikti. Kegiatan diskusi berlangsung sangat interaktif dengan arahan bapak Ir. Martinus Ginting, M.Kes dan diakhiri dengan beberapa kesepakatan pelaksanaan.
Pelaksanaan workshop menghasilkan beberapa produk sesuai dengan tujuan pelaksanaan diantaranya rumusan pedoman turunan, kuesioner tracer bagi lulusan dan kuesioner bagi pengguna lulusan. Selain itu Poltekkes Pontianak juga menyepakati adanya kelompok pelaksana tracer study yang beranggotakan seluruh peserta workshop sehingga pelaksanaan tracer study dapat segera
dilaksanakan
.
Semoga dengan adanya beberapa hasil pelaksanaan kegiatan ini, pelaksanaan tracer study dapat lebih maksimal dan menghasilkan manfaat guna perbaikan Poltekkes Kemenkes Pontianak kedepan (Red-Lydia)